RSS

Part Test of Life

Salam kenal buat kawan terhebat,
"Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang."
-Albert Einsten-

BERTANYA KAMU KENAPA???

-->
Tahukah bagaimana caranya menutupi rasa sakit ketika yang menjadi penyebab bertanya kamu kenapa???
            Aku semakin merunduk dalam, membiarkan kain putih tetap menjalar menutupi sebagian dari mukaku, hanya bisa mengelak tanpa landasan. Bahkan aku tak bisa menatap pandanganmu pagi ini. Bukan karena tak mau, tapi tak terlalu mampu melihat sorot matamu namun bukan bayangku yang terpantul di sana. Masih terpaku dengan berpura-pura tidak perduli, bagaimana mungkin kau bisa menganggapku baik-baik saja. Aku sakit, aku sakit, amat sakit. Harusnya kau sudah peka, kau sudah mengeja dengan sangat sempurna. Berdiri disampingku ketika aku terhenyak semakin menghindarimu, aku merindumu tanpa ada kamu ditempat itu. Tapi untuk apa merindu kalau saja tidak untuk dibalas, kau tak pantas membalas. Kaku setiap ada kata-kata membahana pada akunmu, aku benci untuk mengakui jika aku cemburu. Sungguh, pertahanan yang dalam waktu singkat mampu roboh. Mau bersandar pada siapa lagi? Kalau saja, teman yang seharusnya menjadi penegar malah berubah menjadi malaikat pembunuh perasaan dalam sekejap. Menemui luka lagi ketika mereka- mereka yang ku sebut sebagai teman seolah memutar balikan aku yang semakin rapuh. Aku harus menangis dan mengadu kepada siapa? Siapa lagi? Bahkan tiga seperempat alasan aku menangis itu karna pertahanan yang jebol oleh ulah temanku, dan selebihnya karena kamu. Kau mungkin tak pernah merasa bagaimana sulitnya, berdecak dalam diam ketika aku melihatmu dari kejauhan. Mungkin kau tidak tahu kalau saja, waktu yang tersisa ingin ku lukis kenangan yang tak terlupakan. Tapi untuk menatapmu pun aku semakin terluka, kau harusnya sadar… aku tidak baik-baik saja. Aku terperdaya dalam kisahmu, jangan seret aku lagi dalam ceritamu. Apa yang ingin kau dapatkan dariku? Kau sudah punya dia yang amat menyukaimu. Apakah luka yang ingin kau torehkan? Kau bahkan sudah berhasil merobek semuanya. Air mataku yang kau mau? Bahkan tiap kali ku tahan airmata kalau saja kutemui mesramu untuk dirinya. Aku masih tahu diri, masih tahu dimana batas diagonal ketika kita tidak bisa bersama. Aku mengerti. Bagaimana mungkin aku bisa cepat melupa kalau saja kita sering dipertemukan. Bagaimana bisa seolah tidak perduli kalau saja kau begitu berarti. Bagaimana bisa berpura-pura baik kalau saja jarak kita terlalu dekat, bahkan kalaupun bisa memilih. Aku lebih memilih untuk berpisah denganmusekarang dan tidak aka nada pertemuan lagi.
Yang salah itu kenapa kita dipertemukan, yang salah itu kenapa aku dibiarkan tidak sadar. Yang salah itu kenapa aku dengan begitu bodohnya menangisi hal yang nyata-nyata sia-sia. Dan yang terbodoh itu aku. Aku Karena kau biang keladinya.
@that
seperti bersinar dalam kegelapan! redup menggelayut

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS