"Tak ada salahnya kita merencanakan kehidupan kita meskipun sebaik-baiknya rencana adalah takdir yang sudah ditetapkan Tuhan." ─ Wahyu Sekar
Sari
Hidup adalah proses
belajar yang tidak ada habisnya. Dalam setiap momen kehidupan agan akan
dikejutkan oleh pelajaran yang bisa agan ambil darinya. Tapi tidak jarang juga
agan akan terkaget-kaget menghadapi berbagai permasalahan yang tidak terkira.
Saat menghadapi masalah,
pernah nggak sih agan berharap sudah tahu harus melakukan apa sebelumnya?
Pernah nggak sih agan menyesal karena baru mendapatkan kebijaksanaan yang
diperlukan setelah masalah yang membuat agan galau usai? Ini nih hal yang akan
membuat hidup agan lebih baik, jika saja agan ketahui 10 tahun lebih awal.
1.
Hidup Tidak Bisa Hanya Dijalani
Tanpa Rencana
Semboyan
go with the flow tidak akan membuat hidupmu bergerak ke arah yang lebih baik.
Sesantai apapun kamu, hidup harus tetap punya tujuan yang ingin dicapai. Salah
satu langkah awal mencapai kesuksesan adalah dengan merencanakan hidupmu.
Kamu
nggak bisa cuma bangun-kuliah-main-pacaran kemudian berharap jadi pribadi yang
berhasil. Dari awal kamu harus menetapkan mimpi yang ingin kamu raih, usaha apa
yang bisa kamu lakukan untuk mencapainya, mengondisikan hidupmu sedemikian rupa
agar impian itu semakin dekat.
2. Sesempurna Apapun Rencanamu,
Selalu Ada “Plot-Twist” Yang Membuat Keinginanmu Tidak Tercapai
Hidup
punya selera humor unik yang bisa memutar-balikkan semua rencana yang sudah
kamu susun rapi. Ibaratnya nih, kamu udah siap perang di laut – eeeh malah
dihadang via darat. Selalu ada kejutan yang membuat persiapanmu terasa tidak
berguna.
Senewen
dan kesal karena seluruh usahamu sia-sia adalah hal yang wajar dalam hidup.
Tapi suatu hari semua hal yang kamu lakukan tetap akan bermanfaat di kesempatan
lain. Kamu hanya perlu bersabar.
3. Cuma Kamu yang Bisa
Menyelamatkan Dirimu Sendiri
Saat
jatuh atau gagal, kamu tidak bisa mengandalkan siapapun selain dirimu sendiri.
Dorongan dari orang-orang tersayang akan membuatmu mampu berdiri. Tapi kamu
tidak akan mampu berjalan kalau tidak punya semangat untuk keluar dari
kesulitan.
Semua
permasalahan yang kamu hadapi akan membuatmu sadar, terus-terusan mengharapkan
bantuan dari orang tidak akan membuatmu berkembang. Kamu akan mulai menguatkan
diri untuk menghadapi berbagai masalah dengan berani.
4. Lari Dari Masalah Hanya Akan
Membuatnya Makin Parah
Masalah
akan selamanya jadi masalah jika tidak kamu dihadapi. Sekuat apapun kamu
sembunyi, dia akan menemukan jalan untuk muncul lagi di depan mukamu. Kamu akan
merasa tidak nyaman, malas memulai usaha mengurai benang yang sudah kusut.
Tapi
saat masalah itu sudah berani kamu hadapi, semuanya akan terasa lebih ringan
kok. Giliranmu bertanya-tanya dan menyesal sendiri. Kalau dihadapin aja bisa
selesai, kenapa kemarin kamu repot-repot menghindar terus ya?
5. Hidup Tidak Selamanya
Baik-Baik Saja, Dan Kamu Harus Bisa Terima
Ada
kalanya kamu akan merasa dipercundangi oleh hidup. Sepertinya kamu udah
berusaha sebaik mungkin, tapi kok ya masih saja tersangkut masalah. Seiring
berjalannya waktu kamu akan paham bahwa hidup selalu terdiri dari 2 bagian:
manis dan pahit. Keduanya akan menyapamu secara bergantian.
Ketika
hidup sedang tidak baik-baik saja kamu hanya harus terus menjalaninya sebaik
mungkin. Mengutuk masalah hanya akan membuatnya terasa makin berat. Kamu akan
belajar banyak tentang bagaimana caranya berdamai dengan hal yang membuatmu
tidak nyaman.
Membuat
yang tidak baik-baik saja jadi bisa diterima.
6. Berusaha Menyenangkan Semua
Orang Hanya Akan Membuang Waktumu
Sebaik
apapun kamu, tetap akan ada orang yang tidak suka padamu. Kamu cuma punya 2
pilihan: fokus pada apa yang sedang kamu lakukan, atau memikirkan pendapat mereka
yang penuh celaan. Menyadari keberadaan mereka yang secara gamblang menunjukkan
penolakan akan membuatmu tidak nyaman.
Kamu
akan berusaha mengubah cara pandang mereka padamu. Menyesuaikan perilaku dengan
hal yang mereka mau. Tapi pada akhirnya kamu akan tahu, sebagai manusia biasa
kamu tidak punya kemampuan untuk membuat semua orang sepakat dengan pilihan
hidupmu.
Kesadaran
itu akan membuatmu meletakkan pendapat negatif di sisi hidup yang sulit
dijangkau. Energimu sudah habis untuk mengejar impian. Kamu malas kalau harus
bersusah payah mengambil hati mereka yang selamanya tidak akan bisa sejalan.
7. Berbohong itu Seperti
Menggali Kuburanmu Sendiri
Menutupi
kesalahan dan kekuranganmu dengan kebohongan tidak akan menyelesaikan masalah.
Sesaat semua akan berjalan baik-baik saja, tapi ketika kebohonganmu mulai
terkuak perlahan hidupmu akan hancur. Kepercayaan adalah hal nomor 2 tersulit
untuk didapatkan kembali, setelah iman.
Berbohong
tidak hanya menghancurkan dirimu, tapi juga menyakiti orang-orang yang kamu
sayangi. Lubang yang ditimbulkan oleh kebohongan tidak akan mudah tertutup oleh
perhatian dan kebaikan. Seandainya kamu tahu lebih awal kalau berbohong itu
seperti bunuh diri……
8. Menjaga Pertemanan Itu Butuh
Usaha
Teman
akan berubah jadi spesies langka. Jika dulu kalian selalu menghabiskan waktu
bersama, semakin dewasa kesibukan dan tanggung jawab membuat kalian larut dalam
rutinitas. Kehilangan jejak teman yang dulunya dekat jadi hal yang biasa
terjadi.
Seandainya
kamu tahu dari awal, bahwa ikatan pertemanan juga butuh diperjuangkan agar bisa
bertahan. Kalian perlu meluangkan waktu untuk saling berkirim kabar,
menyempatkan diri berkumpul ditengah kesibukan. Hubungan pertemanan yang tidak
diusahakan perlahan akan hilang dan dilupakan.
9. Mengeluh Tidak Akan
Menyelesaikan Masalah
Keluhan
adalah tanda tidak dewasanya kamu dalam menghadapi masalah. Terus-terusan
menceritakan beratnya hidupmu pada orang lain tidak akan membuatnya lebih
ringan. Di satu masa kamu akan getol menceritakan semua hal yang salah dalam
hidupmu pada dunia.
Lewat
media sosial, lewat curhatan di blog sampai bercerita langsung ke teman-teman.
Tapi
seiring waktu kamu akan sadar bahwa sekeras apapun kamu mengeluh, masalah tidak
akan menjauh. Mengeluarkan keluh dari mulut malah membuat masalah terasa lebih
berat dan terlihat lebih nyata. Keluhan justru makin membuatmu lemah.
10. Makan Seenaknya Tapi Bisa
Tetap Langsing Tidak Akan Bertahan Lama
Tubuhmu
akan berontak kalau tidak dijaga dengan baik. Masa-masa bisa makan bebas tapi
tetap punya badan bagus akan lewat dengan cepat kalau kamu tidak berusaha untuk
mempertahankan bentuk tubuhmu.
Ternyata
olah raga itu penting banget, memilih makanan sehat juga tidak bisa dilupakan
begitu saja. Kamu akan sadar kalau bentuk tubuh dan kesehatan tidak bisa
didapatkan dengan mudah. Perlu perjuangan keras untuk tetap berada di
penampilan terbaikmu.
Penampilan
oke yang didapat dari keringat dan kerja keras hanya boleh kamu bagi dengan
seseorang yang benar-benar menghargaimu.
11. Kamu Tidak Perlu Takut
Berdandan Hanya Karena Akan Dicap Tidak Punya Otak
Stigma
bahwa mereka yang menjaga penampilan pasti bodoh itu 100% tidak benar.
Berdandan dan memperhatikan penampilan luar bukan berarti otakmu kosong. Justru
hal ini menunjukkan kalau kamu cukup sayang pada dirimu sendiri dan ingin
menghargai apa yang sudah kamu miliki.
Mereka
yang nyinyir karena kamu terlihat awesome, fabulous dan pintar disaat bersamaan
biasanya cuma iri aja sama kamu. Jadi cuekin aja omongan mereka...
12. Cinta yang Baik Tidak Akan
Terasa Memberatkan
Dalam
beberapa episode hidup kamu akan dihadapkan pada jenis cinta yang membuat
hidupmu makin rumit. Drama, pertengkaran, kecemburuan — semuanya memakan
waktumu. Menghabiskan energi, membuatmu terdistraksi dari fokus hidup dan
impian yang sedang kamu perjuangkan.
Kamu
akan mengira bahwa konflik macam itu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
cinta. Perasaan yang kuat layak kamu perjuangkan, tidak peduli drama macam apa
yang menghadang di depan. Hingga akhirnya kamu lelah, menyerah.
Dari
pengalaman ini matamu akan terbuka. Cinta sepatutnya tidak membuatmu terbebani.
Kasih tulus yang tertakdirkan untukmu justru akan memuluskan hidup. Ketika
terlalu banyak masalah dalam sebuah hubungan, bisa jadi kamu dan dia memang
tidak digariskan bersisian.
13. Sendiri Lebih Baik
Dibanding Bertahan Dalam Hubungan Yang Membuatmu Keropos
Hubungan
romantis bisa jadi bahan bakarmu untuk melesat maju, tapi juga bisa jadi pisau
yang secara misterius menusukmu dari belakang. Kamu akan keras kepala
menancapkan kakimu di tanah nyaman sebuah ikatan yang sudah lama terjalin.
Enggan
mengakui kalau sudah tidak ada yang harus diperjuangkan lagi.
Bertahan
dalam sebuah hubungan yang tidak sehat secara perlahan akan menggerogoti dirimu
sendiri. Tanpa sadar kamu bertansformasi jadi orang yang pahit, merasa kalau
cinta hanya akan menciptakan sakit. Anehnya, keputusanmu untuk keluar dari
hubungan itu justru memberimu rasa bebas. Lepas.
Pernah
menghadapi hubungan cinta yang tidak sehat jadi refleksi untukmu. Kesendirian
ternyata lebih terasa melegakan dibanding pendampingan semu yang menyakitkan.
Menghadapi dunia diatas kaki sendiri ternyata tidak semenakutkan yang selama
ini kamu bayangkan.
14. Menyimpan Dendam Dan Kesal
Adalah Racun Untuk Hidupmu
Akan
selalu ada orang yang membuatmu sakit hati. Dunia tidak akan selamanya berpihak
pada kebahagiaanmu. Bahkan teman yang selama ini kamu percaya bisa berbalik jadi
musuhmu. Kamu akan mengalami rasa geram yang teramat sangat. Marah, dendam,
seakan tidak bisa memaafkan.
Kamu
berjanji pada diri sendiri, tidak akan pernah memaafkannya. Seumur hidup
kesalahan itu tidak akan sedikitpun dilupakan. Tapi apakah keinginan untuk
balas dendam itu akan membuat hidupmu terasa ringan? Apakah semua sepadan?
Jawabnya,
tidak. Mengikhlaskan rasa sakit, berdamai dengan kekecewaan adalah satu-satunya
jalan agar kamu bisa menjalani hidup dengan tenang. Menyimpan amarah dan kesal
di dada itu tidak jauh berbeda dari menebar racun di dalam tubuhmu. Sesaat kamu
akan merasa baik-baik saja, tapi ia pelan-pelan menemukan jalan untuk
membunuhmu.
15. Cinta Ternyata Bisa Datang
Dari Mana Saja
Cinta
ternyata tidak sedangkal hubungan romantis antara dua orang yang dimabuk
asmara. Setelah bebas dari cinta yang membuatmu terpuruk, kamu akan sepakat
bahwa cinta bisa kamu dapatkan dimana saja.
Rasa
nyaman dari pelukan di ujung hari yang melelahkan akan digantikan dengan canda
tawa bersama keluarga. Tempat berbagi cerita yang dulu sempat diambil perannya
oleh satu orang saja kini diisi oleh sahabat-sahabatmu yang selalu ada. Dan
semua itu, tetap membuat hatimu hangat.
Kamu
tidak butuh orang lain untuk merasakan cinta. Yang kamu butuhkan hanya mata
yang mampu terbuka lebih lebar, untuk mengapresiasi semuanya.
16. Saat Kamu Rela Melepaskan,
Perlahan Hal yang Lebih Baik Akan Datang
Melepaskan
seseorang atau sesuatu yang sangat kamu cintai akan terasa berat. Terlebih jika
perpisahan itu tidak datang dari keinginanmu sendiri. Kamu akan jadi pribadi
keras kepala, enggan mengeluarkan diri dari kenangan indah selama ini. Meskipun
kamu tahu, kisah itu tidak akan mungkin terulang lagi.
Proses
melepaskan ternyata tidak semudah yang kamu bayangkan. Kenangan bukanlah musuh
utama, bukan pula rasa rindu. Dirimulah yang jadi sekutu jahat yang bisa
menghancurkan perjuanganmu sendiri. Dalam proses melepaskan, kamu akan banyak
berbincang dengan diri sendiri.
Jadi
pendengar yang baik atas kata hati.
Hingga
tiba saatnya hal yang lebih baik menghampirimu. Kamu akan melupakan luka dan
sakit yang pernah kamu rasakan. Kini kamu sepenuhnya tahu, kebaikan tidak akan
pernah datang pada dia yang enggan menatap masa depan.
Rela
melepaskan, jadi kunci baik bagi sebuah perjalanan baru yang diharapkan
memberimu kebaikan.
17. Hidup Terlalu Singkat Untuk
Bertahan Pada Pekerjaan Yang Tidak Membuatmu Bahagia
Akan
ada titik dimana kamu menyetarakan kesuksesan dengan jumlah materi yang bisa
kamu masukkan ke kantung. Harga diri seakan ditentukan oleh jenis pekerjaan apa
yang kamu punya, mentereng atau tidaknya titel yang bisa kamu dapat. Kepuasan
hati akan kamu singkirkan sementara waktu.
Ketika
kamu bangun pagi dan merasa enggan memulai hari, barulah kamu akan tahu. Hati
tidak pernah bisa dibohongi. Setiap manusia memiliki panggilannya sendiri. Dan
pekerjaan yang sedang kamu lakoni sekarang bukanlah panggilanmu.
Melepaskan
kenyamanan yang sudah kamu miliki terasa lebih masuk akal dibanding terus
bertahan pada pekerjaan yang hanya bisa mencukupi kebutuhan hidupmu. Kamu akan
mulai getol mencari apa yang paling kamu mau.
Hidup
ternyata terlalu singkat jika hanya digunakan untuk mengumpulkan pundi-pundi
dan mengejar gengsi.
18. Manfaatkan Uangmu Untuk
Memberi Makan Otak, Gaya Hidup Akan Mengikuti
Kamu
harap kamu tahu lebih awal bahwa anggaran untuk pengembangan diri sepatutnya
lebih besar dibanding biaya nongkrong di cafe yang harga kopinya terlalu mahal
itu. Ikut kelas menulis kreatif, ambil les merajut, bergabung di pelatihan
pembuatan film pendek lebih layak jadi hal yang menghabiskan uangmu.
Gaya
hidup ternyata tidak ditentukan oleh dimana kamu nongkrong, atau bersama siapa
kamu menghabiskan waktu. Selama otak dan dirimu berkembang, gaya hidup yang
asyik pasti akan mengikuti dengan sendirinya.
19. Lebih Baik Kamu Bokek
Karena Membeli Pengalaman
Tas
mahal, sepatu berbagai warna, koleksi jam tangan, tumpukan kemeja berbagai
model, makanan enak di restoran yang sedang hits — semuanya menghabiskan
uangmu. Sayangnya, mereka tidak akan memberimu apa-apa.
Ketika
kamu semakin tua dan merasa kering pengalaman, barulah kamu tertampar. Selama
ini kamu memanjakan dirimu dengan kenyamanan, tapi tidak pernah memanfaatkan
kemampuan finansial yang kamu miliki untuk memberimu pengalaman.
Kamu
akan berharap pernah membawa diri mendaki puncak-puncak tertinggi, melihat
matahari muncul di Pegunungan Aso, merasakan lembabnya udara Florida di musim
panas, kembali jadi anak kecil yang girang di wahana permainan Lotte World di
Korea.
Seharusnya
kamu menghabiskan uangmu untuk pengalaman yang akan kamu kenang sampai mati.
20. Keluarga Dan Orang-Orang
Tersayangmu Tidak Akan Hidup Selamanya
Pelan
tapi pasti, orang-orang yang kamu sayangi sepenuh hati akan diambil dari dunia.
Saat itulah kamu mendapat pencerahan (sekaligus tamparan) betapa selama ini
kamu menyia-nyiakan kesempatan.
Masih
banyak yang ingin kamu berikan, terlalu banyak rencana yang ingin kalian
jalankan: tapi kamu terlalu sibuk pada dunia luar. Jangankan menghabiskan akhir
pekan, memberi kabar saja jarang kamu lakukan.
Penyesalan
setelah ditinggalkan orang-orang tersayang akan memberimu kesadaran. Sepatutnya
kamu lebih meluangkan waktu untuk mereka. Seharusnya, mereka tetap jadi
prioritasmu sejak awal. Tidak nongkrong bersama teman sesekali tidak akan
sesakit selamanya ditinggal pergi.
21. Perkataan Orang Tua Itu
Pasti Ada Benarnya
Coba
deh, kamu tanya pada dirimu sendiri: “Seberapa sering aku melanggar perintah
orang tua?”. Mulai dari yang remeh sampai hal serius, perkataan mereka kerap
kita abaikan. Padahal kalau kamu mau jujur mengakui, semua yang mereka katakan
pasti ada benarnya.
Biar
bagaimanapun, mereka sudah hidup lebih lama. Pengalaman menghadapi berbagai
permasalahan hidup tentu lebih banyak jika dibanding kamu. Tidak ada orang tua
yang menginginkan hal buruk terjadi pada darah dagingnya sendiri.
Dan
seharusnya, kamu tidak perlu terlalu keras kepala untuk mau mendengar saran
dari mereka.
22. Perlakuan Orang Padamu Akan
Ditentukan Oleh Standar Yang Kamu Tetapkan Sendiri
Banyaknya
kekecewaan yang kamu alami akan mempengaruhi standar yang kamu tetapkan pada
diri sendiri. Jika sebelumnya kamu tidak akan masuk ke hubungan yang membuatmu
tidak berkembang, kini kamu melupakan janji yang sudah kamu buat sendiri.
Ini
justru makin akan membuatmu tidak puas. Tidak ada lagi hal yang berjalan sesuai
dengan harapan yang kamu idamkan. Semua baru mulai membaik setelah kamu kembali
ke standar awalmu. Teguh memegang prinsip meski itu berarti tidak ada hal manis
yang bisa kamu cicip.
Kamu
tidak bisa berharap orang akan memperlakukanmu dengan baik jika kamu tidak
punya standar tegas pada diri sendiri. Jika saja kamu sudah tahu hal ini
sebelumnya, hidupmu pasti terasa lebih mudah.
23. Idealisme Adalah Kemewahan
Terakhir yang Kamu Miliki Saat Kehilangan Semuanya
Ketika
hidup tidak memberimu pilihan yang sesuai dengan idealismemu, kamu akan
menerima apapun yang ditawarkan di hadapanmu. Dalam beberapa momen kamu hanya
menjalani apa yang ada di depan matamu. Memendam idealismemu dalam-dalam.
Kamu
lupa, bahwa hanya dengan idealisme lah kamu bisa bertahan menghadapi berbagai
gempuran. Idealisme adalah jangkar yang akan menahan kapal hidupmu ketika ombak
bergulung terlalu kuat. Idealisme adalah peta sahih petunjuk jalan pulang.
Ia
akan memastikan bahwa kamu hanya tersesat sementara, bukan hilang arah untuk
selamanya.
Itu
tadi hal-hal yang seharusnya kamu tahu sejak lama, tapi baru kamu dapatkan
setelah dewasa dan punya banyak pengalaman. Tidak ada yang perlu disesali, kamu
hanya perlu menjalani hidupmu sebaik mungkin dengan memanfaatkan pengetahuan
yang sudah kamu miliki.
http://www.hipwee.com/inspirasi/seandainya-kamu-tahu-hal-hal-ini-dari-dulu-hidupmu-pasti-jauh-lebih-baik/