:Untuk Sukap
Awan
bergemuruh memberi marah
Seorang
lelaki berkicau pada camar
“Langit,
jangan sedih.”
Senja
menggiring pertanda tiada teduh
Seorang
perempuan melolong pada kegelapan
“Cakrawala,
jangan kesepian.”
Tiada
yang lebih hebat dari setangkai daun
Yang
kokoh diterpa angin
Yang
tangguh menolak gugur
Yang
perkasa diterpa kemarau
Sedang
diri ialah tempat berpijak
Mendamba
jatuh engkau lalu cekat ku peluk erat
Di
tepi akar, ditepi bebatuan, dan di permukaan kulit-kulit pepohonan
Ku
cipta siasat, barangkali ketika fajar tiba
Kau
diam-diam merambat jatuh
Hingga
memeluk tubuh sebelum bangun
0 komentar:
Posting Komentar