=>
Aku ingin selalu bergerak mendentang seperti layaknya jarum jam. Memberi peringatan terhadap kelalaian
yang merana. Aku ingin seperti angka yang bergerak dengan konstanta. Tak ingin kulipat gandakan detik
menjadi menit. Aku ingin menjadi jam yang menjadi khalayak sang waktu. Yang membuatku menyadari
ketepatan masa jika saatnya aku harus merela. Masih berapa bulan lagi? Tinggal berapa minggu lagi?
Menyanggah perasaan naif yang segera aku tutupi. Aku tak boleh berpura-pura. Harus cepat-cepat
menyesal selagi dia belum menyadarinya. Sebentar menoleh untuk yang terakhir kalinya.
Aku ingin selalu bergerak mendentang seperti layaknya jarum jam. Memberi peringatan terhadap kelalaian
yang merana. Aku ingin seperti angka yang bergerak dengan konstanta. Tak ingin kulipat gandakan detik
menjadi menit. Aku ingin menjadi jam yang menjadi khalayak sang waktu. Yang membuatku menyadari
ketepatan masa jika saatnya aku harus merela. Masih berapa bulan lagi? Tinggal berapa minggu lagi?
Menyanggah perasaan naif yang segera aku tutupi. Aku tak boleh berpura-pura. Harus cepat-cepat
menyesal selagi dia belum menyadarinya. Sebentar menoleh untuk yang terakhir kalinya.
Seperti masa yang mengingatkan
Membuatku membuyar rasa yang tidak boleh di rasa. Aku pun ingin mencoba. Tak kuasa menyendehkan
kepala pada pundak yang masih hangat. Hangat oleh rengekan yang lain. Aku benci harus bertindak
dibelakang tirai. Aku benci menjadi tokoh ketiga.
10 komentar:
aaaahhh haha
weh kenapa?? tebak siapa?
opo yo entuk tal sebut nama? haha
hahahah ya sebut sama (nama samaran)
siluman .... hahahha
blogmu alamate op?
ikaendaryani.blogspot.com
"d" haha
weh salah. Seng bener "R"
malah ngeplak hahaha
kamu sendiri lo, udah deh aku tinggal panggil orangnya "R......" ahahaah
hiyah,siluman kan tidak bisa mendengar toh.
Untung saja !!
kan bisa mendegar hatimu yang berbicara? haha
hiyah, aku bukan hanya sekedar berbicara
Bahkan aku pernah berteriak ...
Pergi pergi pergi!!!
Posting Komentar