Masa pernikahan adalah salah satu
perkembangan daur ulang hidup yang sangat mengesankan dan merupakan masa yang
sangat penting untuk diperingati karena bertemunya dua insane yang berbeda
jenis, kepribadian, sifat dan watak untuk dipersatukan. Maka berkembanglah tata
upacara pernikahan. Misalnya tata upacara pernikahan adat Yogyakarta berkiblat
atau mencontok tata upacara keratin Yogyakarta. Namun dalam perkembangannya di
masyarakat, tata upacara pernikahan yang bersumber pada keratin telah mengalami
perubahan (variasi) menyesuaikan dengan masyarakat setempat (Suwarna, 2006:
17).
Bahasa dalam ritual perkawinan
Tahap
|
Makna
|
|
Tahap
pra mantu
|
Nontoni
|
Kegiatan
nontoni dilaksanakan apabilla pemuda dan pemudi serta keluarga dari kedua
belah pihak belum saling mengenal satu sama lain dan ingin mengenal lebih
dekat.
|
|
lamaran
|
Lamaran
merupakan suatu upaya penyampaian permintaan untuk memperisteri seorang
putrid. Orang tua laki-laki mengadakan persiapan dan mengumpulkan sanak saudara
untuk melamar gadis pilihan anaknya
|
|
Asok
tukon
|
Pemberian
sejumlah uang dari pihak keluarga calon pengantin pria kepada keluarga calon
pengantin wanita sebagai pengganti tanggung jawab orang tua yang telah
mendidik dan membesarkan calon pengantin wanita
|
|
Paningset
|
Karena
lamaran telah diterima, orang tua pihak pria segera
menyusun
rencana untuk menyampaikan paningset kepada orang tua pihak
wanita.
Paningset berarti tali yang kuat (singset). Paningset adalah
usaha dari
orang
tua pihak pria untuk mengikat wanita yang akan dijadikan menantu.
Tujuan
paningset adalah agar calon suami isteri tidak berpaling pada pilihan
lain
|
|
Srah-srahan
|
srah-sarahan
adalah
upacara
penyerahan
barang-barang dari pihak calon pengantin pria kepada calon
pengantin
wanita dan orang tuanya sebagai hadiah atau bebana menjelang
upacara panggih.
|
Mantu
|
Majang
|
majang
berarti
menghias rumah pemangku hajat. Tempat-tempat yang dipajang antara lain depan
rumah dengan dipasang tratag untuk tempat duduk tamu dan kamar
pengantin yang disebut pasren penganten
|
|
Cethik Geni
|
Cethik
Geni yakni menghidupkan api yang akan digunakan untuk
menanak nasi
segala
piranti. Cethik geni dilakukan di dapur tempat membuat segala macam
makanan
|
|
tarub
|
tarub
di
lingkungan
Kraton Yogyakarta dilakukan sebagai suatu atap sementara di
halaman
rumah yang dihias dengan janur melengkung pada tiangnya dan
bagian
tepi tarub untuk perayaan pengantin.
|
|
Sengkeran
|
Sengkeran
adalah
pengamanan
sementara bagi calon pengantin putra dan putri sampai upacara
panggih
selesai. bertujuan untuk memberikan pembekalan mental
dan
berbagai nasihat oleh sesepuh kepada calon pengantin dan menjaga
keselamatan
calon pengantin agar tidak melarikan diri, misalnya karena
sebetulnya
ia tidak mau dinikahkan.
|
|
Siraman
|
upacara
mandi kembang bagi calon pengantin wanita dan pria
sehari
sebelum upacara panggih. Siraman juga disebut adus kembang,
karena
air yang digunakan dicampur
dengan kembang sritaman
|
|
Ngerik
|
upacara
ngerik adalah menghilangkan bukubulu
halus
yang tumbuh di sekitar dahi agar tampak bersih dan wajahnya
menjadi
bercahaya. Upacara kerik dimaksudkan untuk membuang rasa sial
(sebel).
|
|
Midodareni
|
Dalam
acara midodareni biasanya dilakukan kegiatan jonggolan
(kehadiran calon pengantin
pria ke kediaman keluarga pihak putri)), tantingan (menanyakan kesediaan
calon pengantin wanita) dan majemukan.
|
|
Ijab
|
merupakan
tata cara agama, sedangkan rangkaian acara yang lain merupakan
tradisi budaya Jawa
|
|
Upacara panggih
|
upacara
tradisi
pertemuan
antara pengantin pria dan wanita. Acara ini dilaksanakan setelah
akah nikah bagi pemeluk Islam di
masjid/KUA
|
|
Pawiwahan
|
pesta
perkawinan yang
dilaksanakan
sesaat setelah upacara panggih. Upacara perkawinan ini hanya
ada jika pemangku hajat
melaksanakan upacara panggih
|
|
Pahargyan
|
Acara
syukuran atas terlaksananya upacara pernikahan.
Sebagai
rasa syukur, maka diselenggarakan acara pahargyan atau resepsi
pernikahan sebagai tanda syukur
kepada Tuhan atas pernikahan
|
Pasca
|
Boyong
Penganten
|
Acara
boyong penganten disebut
sepasaran
(sepekenan) pengantin. Sepekan artinya lima hari. Pada hari
kelima
pengantin diboyong dihadirkan dari kediaman orang tua pengantin
wanita
ke kediaman pengantin pria. Istilah ini disebut ngunduh mantu.
|
Acara
khusus
|
Langkahan
|
Upacara
langkahan dilaksanakan apabila calon pengantin
wanita
mendahului menikah dari kakak perempuan atau laki-laki. Calon
pengantin wanita melangkah
terlebih dahulu (nglangkahi) kakaknya
|
|
Bubah
Kawah
|
Bubak
kawah artinya adalah membuka
jalan
mantu atau mantu yang pertama. upacara adat yang dilaksanakan ketika
orang
tua mantu pertama atau terakhir. Mantu pertama disebut tumpak
punjen,
sedangkan mantu terakhir disebut tumplak punjen
|
0 komentar:
Posting Komentar