-->
-->
-->
-->
-->
Aku hidup dalam sebilah penantian. Hati yang menunggu
membuatku sedu pilu membiru berbaur pada strata satu. Apakah ini playlist Tuhan
yang baru saja aku hadapi untuk menggoyahkanku. Aku berdiri pada antrian
berstrategi ruji besi beratap tinggi. Aku terbang dalam kebisingan bak astronot
tanpa gravitasi
“Aku memang sedang menunggu
Seseorang menoleh kearahku
Jika yang lain telah datang
Apa yang harusnya aku lakukan??”
Aku tersandingi mata boneka yang membuatku damai. Membuatku
terpaksa makan kalau saja perutku tidak bernafsu untuk itu. Kau membuatku
melakukan apapun lebih awal. Karena senyummu membuatku tenang. Kau ada
disampingku, memperhatikanku dari kejauhan dan aku suka caramu membuatku
tertawa bak pasang ombak pantai lepas.
Kau yang membuatku tak bisa tidur hanya untuk sekedar
menyamakan waktu membiarkanmu mendekatiku. Kau yang membuatku gagu dan merana
sesaat kau menatap kearahku. Percandaan koyol tapi cukup menghibur
“Tapi aku tak tau, ragaku memang ada disampingmu namun
hatiku sudah terlanjur diambil yang lain …“
Kau mengagumkan, berperilaku baik dan memang sepertinya itu
yang membuat mu digemari oleh kaum hawa seusiaku. Ketika aku pergi dan lama tak
kembali. Kehadiranmu yang aku inginkan. Tapi hatiku belum bisa berpindah
kearahmu. Membalas rayuan unikmu dan berkata jika aku senang denganmu.
Aku belum bisa membagi hati. Haruskah aku membagi cinta ini?
0 komentar:
Posting Komentar